Hal tersebut dilihat dalam dokumen yang diunggah Palestino Hoy dalam bahasa Spanyol di Twitter, yang diterbitkan oleh
juancole.com, dan dikutip Kantor Berita
IRNA, pada Senin (5/4),
"Berita besar: Meksiko sepenuhnya mengakui Palestina. Per 1 Juni, tidak ada lagi Delegasi Khusus melainkan Kedutaan Besar Negara Palestina," tulis akun itu dalam cuitannya di Twitter.
Menurut dokumen itu, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Meksiko menyatakan keyakinannya bahwa tindakan itu akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan berkelanjutan dan penguatan hubungan antar kedua bangsa, serta memberikan kontribusi bagi keamanan dan pembangunan internasional.
Resolusi yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka sebelumnya telah dikeluarkan oleh Senat Meksiko pada bulan November tahun lalu, bersamaan dengan peringatan deklarasi kemerdekaan Palestina pada tanggal 15 November 1985, dengan harapan bahwa tindakan itu dapat memberikan kontribusi dalam mencapai resolusi damai untuk konflik di Timur Tengah.
"Saya menyatakan keinginan saya untuk melihat Palestina yang bebas dan merdeka dalam pelaksanaan penuh hak-haknya, karena konflik Palestina-Israel telah memengaruhi cara kita dalam memahami kemanusiaan," kata Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri, Senator Héctor Vasconcelos.
Menurutnya, konflik antara Palestina dan Israel sejauh ini telah membuat mereka memahami hak-hak asasi manusia, kebebasan, dan pentingnya pengakuan sebagai individu yang bebas, bukan sebagai subjek dari bangsa lain.
Banyak orang Meksiko yang kini bersimpati dengan orang-orang Palestina yang terjajah. Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador sendiri yang berhaluan kiri-tengah, sering mengkritik rezim Israel dan telah bergabung dalam seruan di PBB untuk penyelidikan atas pengeboman Israel di Gaza pada tahun 2021.
Dengan pengakuan Meksiko terhadap Palestina sebagai negara merdeka, Palestina kini memiliki lebih dari 80 kedutaan di seluruh dunia, termasuk 12 di Amerika Latin seperti Brasil dan Argentina.
BERITA TERKAIT: