Dalam acara tersebut, para delegasi melakukan pertemuan di Pusat Konferensi Internasional Sher-i-Kashmir (SKICC) pada 22-24 Mei.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari
The Print, Jumat (26/5), delegasi asing dibawa ke beberapa lokasi populer yang ada di J&K, di antaranya Nishat Garden, Cheshma Shahi, Pari Mahal, Kashmir Arts Emporium dan Polo View Market.
Masyarakat Kashmir menyambut dengan baik pertemuan KTT G20 yang diselenggarakan di wilayahnya itu, yang bertujuan untuk mendongkrak sektor pariwisata dan bisnis J&K yang memiliki banyak keindahan dan kekayaan alam.
Kegembiraan juga terlihat jelas dari pemerintah J&K dalam mempersiapkan pertemuan internasional itu, dengan banyaknya perbaikan dan pembangunan yang mereka lakukan, seperti merenovasi jalan, mengecat dinding di pinggir jalan dengan warna peach dan putih menjadi pemandangan yang semarak.
Keamanan tingkat tinggi telah dikerahkan di Kashmir untuk mengamankan acara internasional tersebut dan mencegah insiden teror, dengan melakukan pemantauan drone di udara, mengerahkan Garda Keamanan Nasional (NSG) dan unit militer Komando Marinir (MARCOS).
Mengutip dari Nikkei Asia, pertemuan di Srinagar itu telah berhasil menarik perhatian media internasional, yang menyoroti usaha India untuk memperlihatkan kepada dunia terkait stabilitas dan kemajuan di Kashmir, setelah wilayah itu menghadapi banyak kasus ketidakamanan akibat konflik Pakistan dan India.
Di hari pertama pertemuan, Amitabh Kant yang saat ini adalah Sherpa G20 India, mempromosikan mempromosikan keindahan alam di J&K dengan mengajak para delegasi untuk merekam keindahan Kashmir dengan melakukan syuting film di sana.
"Izinkan saya memberi tahu Anda, setelah bepergian ke seluruh dunia, saya dapat memberi tahu Anda dengan tulus bahwa tidak ada tujuan terbaik di mana pun di dunia untuk membuat film romantis selain Kashmir,” kata Amitabh Kant.
Spanyol, Singapura, Mauritius, Nigeria, Afrika Selatan, Brasil, dan India sendiri merupakan negara yang membahas perspektif global mengenai pariwisata film, serta manfaat dan dampak ekonominya di J&K.
BERITA TERKAIT: