Serangan tersebut telah dikonfirmasi oleh Polisi Nasional Haiti pada Kamis dini hari (18/5) waktu setempat. Polisi mengatakan geng bersenjata itu menggunakan bom molotov untuk membakar dua kendaraan polisi saat para petugas berada di Source Matelas.
"Menyusul serangan ini, sayangnya kami harus mengonfirmasi salah satu petugas polisi pemberani kami yang dibunuh. Tindakan kriminal ini, yang sangat tercela, tidak akan luput dari hukuman,” kata pernyataan yang dikeluarkan polisi Haiti, seperti dimuat
Miami Herald.
Mengutip catatan Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional, sebanyak 24 petugas polisi telah terbunuh di sepanjang tahun ini, karena geng bersenjata terus meningkatkan serangan terhadap aparat keamanan.
Serangan pada Kamis adalah serangan kedua yang terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam. Sebelumnya, pada Rabu pagi (17/5), seorang hakim investigasi ternama juga menjadi sasaran dari anggota geng Haiti.
Dua pria yang mengendarai sepeda motor menembaki mobil yang dikendarai hakim Jean Wilner Morin dengan peluru. Meski selamat, Asosiasi Hakim Profesional tetap mengecam serangan tersebut dengan mengatakan serangan itu menjijikkan, dan meminta otoritas Haiti untuk bertanggung jawab dalam menjamin keselamatan warga.
Saat ini, menurut keterangan dari pimpinan kepolisian, mereka akan mengambil tindakan untuk menangani dan menangkap para preman yang terus berupaya mengganggu keamanan Haiti.
Berdasarkan catatan PBB, lebih dari 1.400 warga Haiti telah tewas karena kekerasan geng yang membuat resah penduduk setempat. Untuk itu organisasi internasional menyerukan pengerahan bantuan pasukan kepada negara-negara di dunia untuk mengatasi maraknya geng bersenjata di Haiti.
BERITA TERKAIT: