Kementerian Pertahanan Rusia telah membenarkan kunjungan dari Letnan Jenderal Lawrence Mbatha itu, dengan mengatakan bahwa mereka membahas berbagai persoalan kemitraannya.
"Letnan Mbatha, dan beberapa delegasi membahas masalah yang berkaitan dengan kerja sama dan interaksi militer dengan rekan-rekan Rusia," kata kementerian itu.
Kunjungan Mbatha ke Rusia ini dilakukan beberapa hari setelah Washington melontarkan tudingannya bahwa negara itu telah memasok senjatanya ke Rusia. Menurut kementerian Rusia, mereka telah menyepakati beberapa kerja sama antara pasukan darat di berbagai bidang.
Selain itu, dalam kunjungan tersebut Mbatha juga dikabarkan telah mengunjungi institusi pendidikan angkatan darat dan perusahaan kompleks industri militer.
Afrika Selatan yang mengklaim negaranya sebagai negara netral telah membantah keras tuduhan yang dilontarkan oleh Duta Besar AS untuk Pretoria, Reuben Brigety, yang menyatakan bahwa mereka memasok senjata dan amunisinya ke Rusia.
Namun, pada pekan lalu, Brigety telah menyampaikan permohonan maafnya atas kekeliruan tersebut, setelah pihak Afrika Selatan menanggapi dengan serius tuduhan itu.
Atas desas desus tersebut, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menegaskan bahwa negaranya tetap pada pendiriannya, dengan tidak akan masuk ke dalam konflik tersebut, meski mereka menghadapi banyak tekanan yang meminta mereka untuk memihak.
“Kami tidak menerima bahwa posisi nonblok kami memihak Rusia di atas negara lain. Kami juga tidak menerima bahwa itu akan membahayakan hubungan kami dengan negara lain,” ujarnya, seraya menambahkan Pretoria mendukung resolusi damai atas konflik tersebut.
BERITA TERKAIT: