Mengutip
The Jerusalem Post pada Senin (15/5), Lukahsenko tidak terlihat selama lima hari, yakni sejak Selasa (8/5) saat dirinya secara mendadak terbang kembali ke Belarusia dan tidak mengikuti secara penuh acara peringatan di Moskow.
Pada Minggu (14/5), Lukashenko juga dilaporkan tidak memimpin acara untuk memperingati hari jadi masa kepresidenannya yang panjang di Minsk.
Terkait dengan kejadian di Moskow, Publikasi online Rusia, Podyom, mengutip seorang anggota senior majelis rendah parlemen Duma, Konstantin Zatulin, mengatakan bahwa Lukashenko baru saja jatuh sakit dan mungkin butuh istirahat.
Harian Rusia Kommersant juga menerbitkan cerita tentang kesehatan Lukashenko, mengutip media Zatulin dan oposisi Belarusia.
Laporan itu menduga Lukashenko sakit parah, karena dalam sebuah foto, nampak dirinya menggunakan kateter IV yang terpasang di lengannya.
Kendati demikian, Kremlin menyangkal bahwa Lukashenko sakit, karena tidak ada pengumuman resmi dari Minsk tentang kondisi kesehatan Presiden Belarusia tersebut.
Lukashenko telah memimpin Belarusia sejak 1994. Selama pemilu 2020, ia telah memberlakukan tindakan represi kepada kritikus dan lawan politiknya.
Melalui pengadilan, Lukashenko menjatuhkan hukuman penjara yang lama pada lawan, dan para aktivis yang melarikan diri dari negara itu secara massal.
Kesuksesannya sebagai pemimpin Belarusia, disinyalir karena Lukashenko mendapat dukungan dari pemimpin Kremlin Vladimir Putin.
Karena kedekatan tersebut, Lukashenko mengizinkan wilayah negaranya digunakan sebagai bagian dari invasi Rusia ke Ukraina.
BERITA TERKAIT: