Keputusan tersebut disahkan melalui dekrit yang ditandatangani langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam dekrit yang sama, yang dipublikasikan di portal pemerintah, Putin mendelegasikan biaya tambahan kepada Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov, yang juga akan menjabat sebagai wakil presiden dalam mempresentasikan masalah tersebut di parlemen.
"Menunjuk Sergey Alekseyevich Ryabkov, Wakil Menteri Luar Negeri Federasi Rusia, sebagai perwakilan resmi Presiden Federasi Rusia ketika Kamar-kamar Majelis Federal Federasi Rusia mempertimbangkan masalah penghentian Perjanjian oleh Federasi Rusia tentang Angkatan Bersenjata Konvensional di Eropa yang ditandatangani di Paris pada 19 November 1990," bunyi dekrit tersebut, seperti dikutip dari
AFP.CFE adalah perjanjian pengendalian senjata pasca-Perang Dingin yang ditandatangani pada 19 November 1990, di Paris antara dua blok militer, NATO dan Pakta Warsawa.
Ini memberlakukan batasan pada lima kategori utama peralatan militer konvensional di Eropa, yaitu tank, kendaraan lapis baja, artileri, helikopter, dan pesawat tempur juga mengamanatkan penghancuran kelebihan persenjataan.
Pada tahun 1999, perjanjian CFE yang diperbarui telah dirancang dan disetujui di Istanbul, Turkiye, dengan mempertimbangkan realitas baru seperti pembubaran Pakta Warsawa dan perluasan NATO.
Karena negara-negara NATO tidak meratifikasi perjanjian tersebut, Presiden Putin menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian CFE pada tahun 2007.
Belakangan, Putin mengatakan kepada parlemen Rusia bahwa penangguhan itu akan berlaku sampai negara-negara NATO meratifikasi perjanjian itu dan mulai mengimplementasikannya.
Pada 2015, Rusia juga menghentikan partisipasi dalam pertemuan Kelompok Penasihat Bersama CFE.
BERITA TERKAIT: