Keputusan tersebut diambil setelah negara-negara anggota mencapai kesepakatan untuk mengembalikan keanggotaan Suriah dalam pertemuan luar biasa di markas besar Liga Arab di Kairo, Mesir, pada Minggu (7/5).
Keanggotaan Suriah sebelumnya ditangguhkan pada 2011 lalu, karena penumpasan brutal yang dilakukan oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap protes anti-pemerintah.
Kini, status keanggotaan negara itu akan segera berlaku. Namun, Liga Arab menekankan perlunya mengambil langkah praktis dan efektif lebih dulu dalam menyelesaikan krisis di Suriah.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menuturkan, Presiden Assad dapat berpartisipasi dalam KTT Liga Arab mendatang, jika ia diundang dan ingin hadir.
“Suriah, mulai malam ini, adalah anggota penuh Liga Arab, dan mulai besok mereka berhak berpartisipasi dalam pertemuan apa pun. Ketika negara tuan rumah, dalam hal ini Arab Saudi, mengirimkan undangan, (Assad) dapat hadir jika dia mau,” kata Gheit, seperti dimuat
CNN.
Pembukaan kembali hubungan Suriah dengan Liga Arab ini diperkirakan akan dapat memperbaiki hubungan Assad secara internasional dan memungkinkan pencabutan sanksi yang sudah melumpuhkan rezimnya selama satu dekade.
Suriah masih berada di bawah sanksi Barat yang telah berjalan selama bertahun-tahun. Sanksi paling menonjol adalah Undang-Undang Caesar AS 2019 yang telah membatasi individu, perusahaan atau pemerintah dari kegiatan ekonomi yang membantu upaya perang Assad, yang telah melumpuhkan ekonomi Suriah, dan menyebabkan kemiskinan dan kerawanan pangan di Damaskus.
BERITA TERKAIT: