Melalui surat pengunduran diri yang dikirimkan, Ruzic mengakui kegagalannya dalam menangani kasus tersebut dan menyetujui keinginan warga yang meminta dirinya tidak lagi menjabat.
"Sebagai orang yang bertanggung jawab dan dibesarkan dengan baik, sebagai profesional dalam memenuhi semua tugas publik sejauh ini, dan sebagai orang tua serta warga negara Serbia, saya membuat keputusan rasional untuk mengundurkan diri," tulis Ruzic, seperti dikutip dari
Reuters pada Senin (8/5).
Aksi penembakan terjadi di sebuah sekolah dasar pada pekan lalu, yang mengakibatkan delapan anak dan seorang penjaga keamanan tewas. Di tengah kemarahan publik atas kejadian tersebut, penembakan massal lainnya terjadi lagi hanya sehari kemudian.
Tersangka dalam kedua kasus tersebut masing-masing seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dan seorang pria berusia 20 tahun.
Partai-partai oposisi menyalahkan pemerintah Perdana Menteri Ana Brnabic karena gagal mencegah insiden terulang kembali.
Mereka meminta para pendukung untuk bergabung dalam pawai anti-pemerintah pada Senin malam (8/5) di Beograd.
BERITA TERKAIT: