Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lavrov: Washington Mencoba Mencampuri Urusan Afghanistan lagi, Rusia dan SCO Harus Melawan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 06 Mei 2023, 06:02 WIB
Lavrov: Washington Mencoba Mencampuri Urusan Afghanistan lagi, Rusia dan SCO Harus Melawan
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net
rmol news logo Keputusan untuk mengaktifkan Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO)- Afghanistan harus segera dilaksanakan menginghat situasi di Afghanistan yang membutuhkan tindakan segera.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Amerika Serikat (AS) berusaha untuk menyuntikkan kembali infrastruktur militernya ke wilayah sekitar Afghanistan dan Asia Tengah.

"Alasannya (mengaktifkan SCO-Afghanistan) adalah karena Amerika Serikat mencoba mencampuri urusan Afghanistan lagi, meskipun ada bahaya serius yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut," kata Lavrov, di sela-sela pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri negara-negara anggota SCO, Jumat (5/5).

"Ada bukti meyakinkan bahwa Amerika mendukung kelompok teroris yang tersisa di wilayah Afghanistan dan menentang Taliban," tambahnya, seperti dikutip dari TASS.

Itu adalah situasi yang paling berbahaya dan Rusia akan dengan tegas melawannya, menurut Lavrov. SCO-Afghanistan didirikan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan dan kawasan.

SCO adalah organisasi antar pemerintah regional yang mencakup China, Rusia, Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, India, dan Pakistan.

Rusia telah lama memiliki kepentingan di Afghanistan, sejak era Soviet, ketika menginvasi negara itu pada 1979. Intervensi Uni Soviet di Afghanistan didorong oleh kepentingan strategis terkait lokasi dan sumber daya negara, serta pertimbangan ideologis terkait penyebaran komunisme.

Pendudukan Soviet mendapat perlawanan sengit dari para pejuang Afghanistan yang dikenal sebagai Mujahidin, yang didukung oleh AS dan kekuatan Barat lainnya. Uni Soviet akhirnya menarik pasukannya dari Afghanistan pada tahun 1989.

Minat Rusia di Afghanistan saat ini dibentuk oleh pertimbangan strategis serupa terkait lokasi dan sumber daya negara. Afghanistan berbatasan dengan beberapa negara yang memiliki kepentingan strategis bagi Rusia, termasuk Iran, Pakistan, dan China.

Rusia juga tertarik dengan sumber daya mineral Afghanistan, yang meliputi emas, tembaga, dan lithium. Selain itu, status Afganistan sebagai pusat transit pipa minyak dan gas dari Asia Tengah ke Samudera Hindia menjadikannya infrastruktur penting di wilayah tersebut. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA