Dari laporan
Al Arabiya pada Jumat (5/5), dua mobil NCA yang ditumpangi bersama tujuh delegasi Sudan Selatan diserang secara tiba-tiba, dan menewaskan tujuh orang tersebut, dengan tiga lainnya yang berhasil lolos.
Sebagai tanggapan, organisasi kemanusiaan dari Bantuan Gereja Norwegia (NCA), pada Kamis (4/5) menuturkan bahwa Sudan Selatan kini tidak lagi aman.
Kepala NCA, Dagfinn Hoybraten mengecam tindakan dari kelompok bersenjata yang telah menewaskan delegasi negaranya yang tengah berjuang untuk misi perdamaian pada pekan lalu.
“Kami mengutuk keras serangan terhadap warga sipil dan pekerja bantuan kemanusiaan. Serangan itu menunjukkan betapa menuntut dan rumitnya bekerja di negara di mana situasi keamanan berubah sepanjang waktu," kata Hoybraten.
Belum diketahui apa yang menjadi motif dan siapa dalang di balik penyerangan terhadap organisasi kemanusiaan tersebut. Sejauh ini penyelidikan masih dilakukan.
Namun menanggapi insiden ini, Menteri Informasi negara bagian Equatoria Timur, Patrick Oting menyayangkan serangan itu, dengan mengatakan bahwa konferensi yang baru dilaksanakan itu digelar sebagai upaya untuk meredakan ketegangan di Sudan Selatan.
“Situasi yang sangat disayangkan, ternyata orang-orang ini (ke sini) untuk misi dialog perdamaian ke Imehejek,” ujarnya.
Sejak beberapa tahun lalu, bentrokan kekerasan antara komunitas petani dan penggembala ternak terus pecah di Sudan Selatan, khususnya di Equatoria Timur, yang telah menewaskan puluhan orang dan membuat ketegangan di wilayah tersebut.
BERITA TERKAIT: