Hal tersebut diumumkan oleh Aliansi oposisi Deklarasi Persatuan, yang dipimpin oleh politisi veteran Raila Odinga, yang menyerukan pembatalan aksi protes massal di negaranya.
"Keputusan itu diambil setelah aliansi Kenya Kwanza (Kenya First) yang berkuasa di bawah Presiden Ruto telah menyetujui salah satu tuntutan kami," kata pernyataan yang dikeluarkan Rabu (3/5), dimuat
Al Jazeera.
Belum diketahui negosiasi apa yang disepakati oleh kedua belah pihak itu. Akan tetapi sejak beberapa bulan lalu pihak Odinga, yang kalah dalam pemilihan tahun lalu telah mengadakan serangkaian aksi unjuk rasa, karena menyoroti kecurangan pemilu, dan tingginya biaya hidup di negara itu.
Ribuan warga Kenya turut mengindahkan seruan tersebut dengan aksi turun ke jalan yang tidak jarang berujung ricuh pada Maret lalu.
Kekerasan pecah di negara itu termasuk pertempuran antara polisi dan pengunjuk rasa, karena banyaknya pembakaran properti dan penggunaan gas air mata yang digunakan untuk membubarkan aksi tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: