Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam konferensi persnya, Jumat (28/4), dengan mengatakan semua proses telah selesai dan kedua menteri juga telah saling mengunjungi satu sama lain.
"Selama panggilan telepon terakhir antara menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi pada Idulfitri, kami sepakat untuk bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk membuka kembali kedutaan Iran dan Saudi di Teheran dan Riyadh," kata Amirabdollahian, tanpa menyebut tanggal spesifik untuk pembukaan resmi kedutaannya.
Iran dan Arab Saudi sempat memutuskan hubungan mereka pada 2016 lalu, akibat para pengunjuk rasa Iran menyerbu Kedutaan Arab Saudi di Teheran usai ulama Syiah terkemuka mereka, Sheikh Baqir al-Nimr, dieksekusi oleh Kerajaan Arab.
Namun kini, hubungan kedua negara telah menghangat yang ditandai dengan saling berkunjung antar pejabat tinggi dan pembukaan lagi misi diplomatik mereka, setelah China pada Maret lalu menjembatani pemulihan hubungan antar kedua negara itu.
Dengan pulihnya hubungan kedua negara, Amirabdollahian berharap hal tersebut dapat membawa dampak yang baik bagi seluruh kawasan, khususnya di Timur Tengah.
BERITA TERKAIT: