Berdasarkan laporan yang dimuat
Malay Mail, Jumat (21/4), empat orang hilang yang sebelumnya dinyatakan tidak ada harapan untuk ditemukan hidup-hidup, berhasil diselamatkan tim penyelamat pada Jumat pagi dan segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat.
Pihak berwenang Kolombia sedang menyelidiki penyebab terjadinya ledakan besar yang terjadi di lokasi pertambangan di kotamadya Cucunuba di Cundinamarca.
Menurut salah seorang penambang, Ana Julia Garzon, yang tinggal di dekat lokasi, mendengar ledakan sebanyak dua kali yang mengguncang sekitar rumah.
"Saya sedang tidur dan saya mendengar dua ledakan (yang) mengguncang rumah, jendela. Seluruh masyarakat sedih, di sini kami semua hidup dari pertambangan," katanya.
Akibat ledakan tersebut, dua tambang El Roble dan El Manto yang saling berhubungan, terdampak oleh penumpukan gas, yang sering menjadi penyebab kecelakaan pertambangan di negara produsen batu bara terbesar di Amerika Latin itu.
Kementerian Pertambangan dan Energi mencatat 1.262 kecelakaan serupa, antara 2011 dan Mei 2022 yang menyebabkan rata-rata lebih dari 100 orang per tahun meninggal dunia di Kolombia.
Sebuah ledakan serupa juga terjadi baru-baru ini pada pertengahan Maret di kota Sutatausa, Cundinamarca, yang menewaskan 21 orang, dan merupakan salah satu tragedi terburuk di Kolombia dalam beberapa tahun terakhir.
BERITA TERKAIT: