Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (20/4), Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan ia akan mengakhiri perjanjian sewa untuk tanah di mana gedung Kedutaan Besar Rusia berada.
"Saya pikir keputusan akan bulat di sini. Kami akan mengakhiri perjanjian sewa dan meminta pemerintah mengembalikan properti misi diplomatik Rusia menjadi milik negara Ukraina," kata Klitschko, seperti dikutip dari
Radio Free Europe.
Proposal untuk mengakhiri perjanjian sewa tanah kedutaan diajukan ke dewan kota oleh partai Pelayan Rakyat pro-presiden sejak awal April. Partai mendorong agar pemerintah Ukraina menasionalisasi gedung badan diplomatik tersebut.
Saat ini, warga Rusia dilarang memiliki tanah, hutan, dan sumber daya air Ukraina.
Klitschko juga mengatakan, Kyiv akan memulai proses pembuatan tugu peringatan bagi para pejuang Ukraina.
Ketika Rusia meluncurkan operasi militernya ke Ukraina pada 22 Februari 2022, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa semua agen diplomatik di Ukraina akan dievakuasi untuk memastikan keselamatan stafnya.
Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia sementara Kementerian Luar Negeri Ukraina mengumumkan evakuasi para diplomat.
Sejak itu, masing-masing gedung kedutaan kedua negara, tidak lagi digunakan dan kosong.
BERITA TERKAIT: