Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kekurangan Personel, Rusia Luncurkan Iklan Video untuk Merekrut Lebih Banyak Pasukan Militer

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 20 April 2023, 20:17 WIB
Kekurangan Personel, Rusia Luncurkan Iklan Video untuk Merekrut Lebih Banyak Pasukan Militer
Cuplikan video iklan yang diluncurkan untuk merekrut lebih banyak personel militer di Rusia/Net
rmol news logo Militer Rusia meluncurkan kampanye video untuk menarik minat warga negaranya agar bergabung dalam pertempuran di Ukraina.

Dalam video iklan yang telah dirilis, mereka menggambarkan seorang pria yang rela menukar kehidupan sipilnya yang membosankan, dengan menjadi militer yang berada di medan perang, dan disebut sebagai “pria sejati”.

Iklan tersebut diunggah di situs jejaring sosial utama Rusia, dengan audio musik yang menggugah, yang menyerukan para pria untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dengan gaji mulai dari 204.000 rubel (Rp 37 juta) per bulan.

Seperti dimuat Asia One pada Kamis (20/4), hadirnya video iklan tersebut memperlihatkan kebenaran dari laporan intelijen militer Inggris dan laporan media Rusia yang memperkirakan Moskow tengah berusaha untuk merekrut hingga 400.000 tentara profesionalnya secara sukarela untuk memperkuat pasukannya yang semakin menipis di Kyiv.

Menurut perkiraan dokumen Badan Intelijen Pertahanan AS yang bocor baru-baru ini, Rusia telah kehilangan sekitar 43.000 prajurit yang gugur dalam perang yang telah berjalan selama dua tahun ini dengan Ukraina.

Selain video iklan, pihak Rusia juga dikabarkan telah mengintensifkan perekrutan warganya melalui poster yang mencari tentara profesional, yang ditempel di ibu kota Rusia dalam beberapa pekan terakhir dengan tagline "Profesi kami adalah membela Tanah Air."

Sejak Rusia meluncurkan gerakan mobilisasi parsial pada bulan September lalu, puluhan ribu pria di negara itu dilaporkan banyak yang melarikan diri dari negaranya, untuk menghindari wajib militer dan menyelamatkan nyawa mereka yang berisiko dari perang dengan Ukraina.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA