Mereka adalah dua mantan anggota berpangkat tinggi Pasukan Khusus AS dan seorang mantan mayor di Angkatan Bersenjata Kanada.
Dalam sebuah laporan panjang yang disebut "White Paper", mereka mengungkap bahwa struktur komando militer yang digunakan Ukraina selama ini sangat berantakan.
Padahal, kata mereka, komando militer sangat mempengaruhi kemampuan negara untuk melakukan serangan balasan secara efektif.
"Agar (Tentara Ukraina) ini berhasil, seluruh rantai komando harus membaca dari pedoman yang sama, dan itu tidak terjadi,†isi laporan tersebut, seperti dimuat
The Defense Post pada Senin (17/4).
Selain itu, sistem komunikasi militer yang hancur juga dinilai berbahaya karena koordinasi yang tidak baik antar unit dapat dapat mengakibatkan banyak korban, baik dari sipil maupun militer.
"Instruksi yang tidak jelas dapat mengakibatkan operasi yang gagal dan korban jiwa dan peralatan yang lebih besar," ungkapnya.
Selain itu, White Paper juga mencatat bahwa tank Ukraina terkadang hanya digunakan sebagai artileri bergerak dan tidak digunakan dalam operasi gabungan dengan infanteri.
Filosofi komando militer Kyiv yang berpusat pada komandan tanpa pendelegasian wewenang dalam pelatihan, perencanaan, dan operasi juga dinilai memperlambat pengambilan keputusan di garis depan.
BERITA TERKAIT: