Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan pada Rabu (12/4), mengatakan bahwa keputusan mereka melarang staf perempuan lokal bekerja untuk PBB adalah masalah internal yang harus dihormati oleh semua pihak.
Mujahid menjelaskan keputusan pelarangan tidak bermaksud untuk mendiskriminasi atau menciptakan hambatan pada implementasi program PBB. Tetapi itu berkaitan dengan kepentingan agama dan budaya Afghanistan.
"Orang Afghanistan memiliki kapasitas untuk berdiri di atas kaki mereka sendiri," ujarnya, seperti dimuat
Amu TV.
Lebih lanjut, Mujahid membantah krisis kemanusiaan terjadi karena kebijakan Taliban. Menurutnya, sanksi dan tekanan Barat-lah yang membuat ekonomi Afghanistan semakin terpuruk.
Oleh sebab itu, Mujahid mendesak agar PBB mau mendorong penyelesaian masalah pembekuan aset Afghanistan, perbankan, larangan bepergian, dan pembatasan lainnya sehingga negara itu dapat maju di bidang ekonomi, politik, dan keamanan.
Pada Selasa (11/4), PBB mengulangi kecaman tegas atas keputusan Taliban melarang perempuan lokal bekerja untuk PBB di Afghanistan.
Menurut PBB, larangan itu telah melangar nilai dan prinsip dalam piagam PBB serta hukum internasional.
Sehingga PBB memilih menangguhkan programnya, sebab bertahan di Afghanistan sama saja dengan mendukung pelanggaran HAM yang dilakukan Taliban.
BERITA TERKAIT: