Baru-baru ini, para ilmuwan arkeologi dari Brasil berhasil menciptakan kembali seperti apa rupa seorang pria di Mesir 35 ribu tahun lalu.
Mengutip
National News pada Senin (10/4), ilustrasi mumi yang berjenis kelamin pria tersebut berhasil dilakukan melalui proses yang dikenal sebagai fotogrametri.
fotogrametri merupakan hasil rendering 3D dari gambar 2D, menggunakan pencocokan fitur untuk menangkap artefak, situs pemakaman, atau, dalam hal ini, tengkorak manusia dari setiap sudut.
Arkeolog Moacir Elias Santos mengatakan kerangka pria yang ditemukan lebih dari 40 tahun lalu, di sebuah situs arkeologi di lembah Nil Mesir itu diidentifikasi sebagai keturunan Afrika.
Menurut Santos, kapak batu yang ditemukan di samping kerangka menunjukkan bahwa pria itu merupakan seorang Homo Sapiens tertua di dunia yang diyakini memiliki tinggi sekitar 1,6 meter dan berusia antara 17 hingga 29 tahun ketika dia meninggal.
"Kerangka tersebut memiliki sebagian besar tulang yang diawetkan, meskipun ada beberapa yang hilang," ungkap Santos.
Penggunaan fotogrametri dalam arkeologi sudah ada sejak beberapa dekade lalu, tetapi kemajuan teknologi baru-baru ini membuat teknik ini menjadi lebih terjangkau dan akurat.
Ilmuwan Brasil mengakui bahwa rekreasi digital mereka hanyalah perkiraan, tetapi diharapkan hasilnya dapat membantu para ilmuwan memahami bab penting dalam evolusi manusia.
BERITA TERKAIT: