Berdasarkan laporan yang dimuat
France24, protes digelar di pusat komersial Tel Aviv, hanya kurang dari dua kilometer dari lokasi tertabraknya sekelompok turis Italia dan Inggris, serta insiden turis yang ditembak mati pada Jumat kemarin (7/4).
Menurut kelompok pemimpin protes, mereka kembali menggelar aksi ini meski kekhawatiran keamanan meningkat. Itu lantaran mereka ingin menunjukkan solidaritas kepada para korban yang tewas baru-baru ini.
"Demonstrasi anti-pemerintah ini juga sebagai aksi unjuk rasa solidaritas dengan mereka yang tewas dan terluka dalam serangan Jumat, serta warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Lebanon dan perbatasan Gaza yang terkena dampak tembakan roket Palestina baru-baru ini," kata kelompok tersebut.
Dalam aksi itu, para pengunjuk rasa mengheningkan cipta terlebih dahulu untuk para korban, sebelum kembali menuntut pemerintah Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membatalkan perombakan peradilan di negaranya.
Selama beberapa minggu terakhir ini, masyarakat Israel terus turun ke jalan untuk menentang serangkaian UU kontroversial yang bertujuan untuk melemahkan Mahkamah Agung.
Menurut mereka, rencana perombakan dapat mengurangi keamanan nasional Israel dengan mengguncang militer dan melemahkan negara di mata musuh-musuhnya, serta dapat membawa negara itu ke arah otoritarianismenya.
Untuk itu, meski kekhawatiran keamanan meningkat, masyarakat di negara tersebut bersikeras memperjuangkan pembatalan perombakan sistem peradilan di negaranya.
BERITA TERKAIT: