Komite investigasi Rusia menyebutkan bahwa dalam dua serangan di kota Donetsk, pasukan Kyiv menggunakan howitzer dan peluncur roket yang dipasok NATO.
"Serangan di tempat parkir di distrik Kalininsky di Donetsk menewaskan sembilan warga sipil dan melukai tujuh lainnya," kata pihak berwenang, seperti dikutip dari
RT, Jumat (7/4).
Setelah memproses TKP, seorang penyelidik Rusia mengatakan pembantaian itu disebabkan oleh tembakan dari sistem peluncuran roket ganda, dan kemungkinan besar itu adalah HIMARS.
AS telah memasok tiga lusin peluncur HIMARS ke Ukraina selama setahun terakhir, bersama dengan amunisi jarak jauh.
Enam peluru lagi dari howitzer 155mm, juga dipasok ke Ukraina oleh Barat, menghantam distrik Petrovsky pada Kamis sore. Tidak ada laporan korban jiwa
Sebagian kota Donetsk juga lumpuh setelah serangan roket dan howitzer.
Sementara itu, serangan artileri lainnya menargetkan terminal bus di Lisichansk. Tiga warga sipil tewas, satu terluka, dan sebuah bus penumpang rusak, kata pihak berwenang setempat. Lisichansk berada di Republik Rakyat Lugansk, dengan posisi Ukraina terdekat berjarak sekitar 20 kilometer.
Amunisi untuk HIMARS dan howitzer tercantum dalam paket “bantuan keamanan†terbaru Pentagon untuk Kyiv, di mana 500 juta dolar AS akan berasal dari stok militer Amerika yang ada dan 2,1 miliar dolar lainnya dibeli dari industri militer Amerika.
BERITA TERKAIT: