Kantor Berita
TASS melaporkan, selain menewaskan Vladlen Tatarsky yang memiliki nama asli Maksim Fomin, seorang koresponden militer dan blogger, ada sekitar 25 orang ikut terluka dalam insiden tersebut dengan 19 di antaranya dirawat di rumah sakit
, menurut gubernur daerah Alexander Beglov.
RIA Novosti melaporkan, Tatarsky yang memiliki pengikut lebih dari 560.00 di Telegram, bergabung dengan milisi Donbass pada tahun 2014 setelah kudeta Maidan di Kyiv.
Sejak itu ia dikenal di Rusia sebagai blogger dan koresponden yang melaporkan situasi di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Selain itu Tatarsky juga menulis beberapa buku.
Menurut outlet berita Readovka, pria itu sedang mengadakan acara untuk para pendukung karyanya ketika sebuah ledakan terjadi di sebuah kafe yang terletak di Tanggul Universitetskaya di pusat kota bersejarah di tepi Sungai Neva.
Hingga saat ini aparat masih menyelidiki sumber ledakan yang konon berasal dari alat peledak rakitan yang diletakkan di dekat panggung di kafe.
Namun, ada juga yang mengatakan ledakan berasal dari hadiah yang diberikan seseorang kepada Tatarksy.
BERITA TERKAIT: