Menurut pemerintah Kanada, imigrasi menjadi pemicu utama terjadinya ledakan populasi yang membuat negara itu mencatat lebih dari 39,5 juta jumlah warga negaranya, naik dari hanya 38,5 juta pada 2021 lalu.
"Peningkatan tersebut sebagian besar didorong oleh upaya pemerintah untuk merekrut migran ke negara itu untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja," kata Badan Statistik Kanada.
Dalam catatan lembaga itu, migrasi menyumbang hampir 90 persen pertumbuhan populasi di Kanada, yang sengaja dilakukan pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau untuk menarik lebih banyak imigran ke negaranya.
Namun, migrasi itu tidak hanya diisi oleh para pekerja asing, melainkan juga diisi oleh pengungsi dari Ukraina, Afghanistan, Turki, dan negara-negara lain yang terlibat krisis kemanusiaan di negaranya yang memadati populasi di Kanada.
Dimuat
BBC, Kamis (23/3), peningkatan populasi di Kanada akan membawa negara itu menuju peringkat pertama sebagai negara yang mencatat pertumbuhan tercepatnya, di antara negara-negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan serta kelompok G7.
Hal tersebut tengah gencar dilakukan pemerintah Kanada untuk mengisi kesenjangan dalam perekonomiannya, karena sebagian besar populasinya telah menua, yang membuat negara itu kekurangan tenaga kerja yang produktif.
"Jika Kanada mempertahankan peningkatan 2,7 persen setiap tahun, populasi kami akan berlipat ganda dalam 26 tahun," kata pemerintah Kanada.
BERITA TERKAIT: