Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dalam acara diskusi bertemakan "A World Without START: What's Next?" pada Rabu (22/3).
Ryabkov mengutarakan pandangannya terkait potensi perang Rusia-AS, yang menurutnya menjadi lebih besar setelah perang Ukraina meletus.
"Saya tidak ingin masuk ke dalam diskusi tentang apakah kemungkinan perang nuklir tinggi hari ini, tetapi itu lebih tinggi dari apa pun yang kita miliki selama beberapa dekade terakhir," kata Ryabkov, seperti dimuat
The Jerusalem Post. Lebih lanjut, Ryabkov menegaskan bahwa Rusia memang berkomitmen untuk menjaga dunia aman dan bebas dari ancaman perang nuklir.
Tetapi, menurutnya itu tidak lagi berlaku, mengingat saat ini situasi Rusia dalam keadaan de facto memiliki konflik terbuka dengan AS.
Hubungan antara Rusia dan AS yang telah lama tegang, semakin memburuk sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
Bulan lalu, Moskow bahkan menarik diri dari perjanjian pengurangan senjata nuklir New START dengan Washington.
BERITA TERKAIT: