Kehadiran Vorobeava bersama rombongan Kedubes disambut hangat oleh pemilik pesantren KH. Ismail Ghofur dan perwakilan dari Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Kalbar lainnya.
KH. Ismail Ghofur sangat antusias saat berdialog dengan Dubes, terutama terkait pengelolaan pondok pesantren dan NU di Kalbar.
"Kami bersyukur atas silaturrahim kali ini. Semoga semakin mempereratkan dengan NU, Indonesia dengan Rusia. NU menyatukan peradaban antara bangsa. di NU ada peradaban secara agama, sebangsa setanah air, dan kemanusiaan," ujarnya.
Dubes didampingi penerjemah Alex, menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan PWNU Kalbar menyambut kedatangan mereka.
Ia kemudian menceritakan bagaimana perkembangan Islam di Rusia dan pengaruhnya yang saat ini dinilai semakin meningkat.
“Peran Islam di Rusia kini sangat besar, jumlah pemeluk agama Islam mencapai 20-30 juta orang, dari total penduduk Rusia sekitar 150 juta orang, artinya 20 persen penduduk Rusia beragama Islam," ungkapnya.
Dubes menjelaskan bahwa peningkatan jumlah Muslim di Rusia bukan karena migran, melainkan orang asli Rusia yang telah lama hidup di sana.
Lebih jauh Dubes menyebut Rusia sebagai negara Islam seperti Indonesia, karena ada delapan negara bagian yang didominasi oleh penduduk muslim.
"Saya pikir bahwa Rusia seperti Indonesia juga, karena kedua negara ini sama-sama punya prinsip-prinsip saling menghormati,†paparnya.
Dubes yakin persamaan Rusia dengan Indonesia dalam hal nilai tradisional dan keagamaan adalah bukti penguatan dan persahabatan kedua negara.
Mereka berbincang dengan duduk lesehan sambil menyantap suguhan air kelapa muda dan jagung rebus yang nikmat.
Pertemuan diakhiri dengan foto bersama, penyerahan cinderamata, dan makan malam bersama dengan menu khas kampung Rasau Jaya.
BERITA TERKAIT: