Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perdagangan Minyak India-Rusia Berpotensi Menggeser Kejayaan Dolar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 09 Maret 2023, 06:48 WIB
Perdagangan Minyak India-Rusia Berpotensi Menggeser Kejayaan Dolar
Logo produsen minyak mentah utama Rusia Rosneft terlihat di pom bensin dekat sebuah gereja di Stavropol, Rusia selatan/Net
rmol news logo Dominasi dolar dalam perdagangan minyak global nampaknya mulai mengikis. Dugaan itu muncul saat perdagangan minyak antara India dan Rusia dalam mata uang lain terus melonjak. Ini tentu berpotensi menggulingkan kekuatan mata uang tersebut.

Reuters dalam laporannya pada Rabu (8/3) mengatakan selama puluhan tahun dolar memiliki keunggulan dalam perdagangan minyak internasional karena banyak keuntungan bila menggunakan mata uang yang paling banyak diterima untuk bisnis ini.

Namun, selama beberapa bulan terakhir, sebagian besar kesepakatan antara India, salah satu importir minyak terbesar dunia, dan Rusia telah diselesaikan dalam mata uang lain, seperti rubel Rusia dan dirham Uni Emirat Arab.

India mulai mengalihkan pesanan minyaknya kepada Rusia saat Moskow memberikan diskon besar-besaran terhadap harga minyak di tengah sanksi AS dan UE.

Hanya dalam tiga bulan terakhir, transaksi perdagangan minyak antara India dan Rusia berjumlah setara dengan beberapa ratus juta dolar. India bahkan telah pasang badan dengan menyiapkan kerangka kerja untuk menyelesaikan perdagangan dalam rupee India, kalau-kalau transaksi rubel diblokir oleh sanksi lebih lanjut.

Daniel Ahn, mantan kepala ekonom di Departemen Luar Negeri AS dan sekarang rekan global di Woodrow Wilson International Center for Scholars, mengatakan kekuatan dolar tidak tertandingi. Namun, sanksi terhadap Rusia bukan saja dapat merusak sistem keuangan Barat, tetapi juga gagal mencapai tujuannya.

Rusia juga tengah mencari alternatif pembayaran untuk energinya dalam mata uang negara-negara "ramah".  Sementara, untuk negara-negara UE yang "tidak bersahabat", Rusia mengharuskan membayar gas dalam rubel. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA