Dalam acara peluncuran kampanye 70 tahun beasiswa Australia di Indonesia, Duta Besar negara itu, Penny Williams, menyebut tahun ini, mereka akan menerima 220 peraih beasiswa.
Program beasiswa akan dibuka sampai tanggal 1 Mei mendatang dan terbuka untuk umum. Para penerima beasiswa akan mendapatkan banyak manfaat seperti biaya akomodasi, uang saku, visa Australia, dan asuransi kesehatan, yang diberikan selama periode studi.
Menurut salah satu penerima Australia Award Scholarship, Valerina Daniel, seorang jurnalis di Indonesia, beasiswa Australia ini merupakan program yang berbeda daripada beasiswa lainnya.
"Kita tak hanya berkesempatan belajar sisi edukasi tapi dikembangkan misalnya dari sisi karir, saya mempunyai kesempatan bekerja di ABC TV. Buat saya, beasiswa ini punya nilai tambah tersendiri dibandingkan beasiswa lainnya," ujar jurnalis televisi yang mengambil gelar master dalam bidang Komunikasi dan Media, di Monash University.
Sementara bagi seorang penulis, pebisnis, dan juga tim penasehat pemerintah, Fahd Pahdepie, beasiswa Australia ini telah memberikan banyak manfaat baik di dalam hidupnya.
“(Setelah) menjalani studi dari Australia Awards Scholarship ini sangat berdampak pada kehidupan saya, karena membantu meningkatkan profil saya, yang berguna dalam membangun karir yang lebih baik. Perjalanan saya sangat tidak mungkin, tanpa beasiswa Australia,†ujarnya.
Banyak tokoh Indonesia lainnya yang telah menerima beasiswa di Negeri Kanguru ini. Salah satu alumninya adalah seorang mantan Wakil Presiden Indonesia, Prof. H. Boediono, B.sc., M.Ec, yang merupakan salah satu penerima pertama dari beasiswa Colombo Plan.
Saat ini, setiap tahunnya, beasiswa Australia memiliki antusias yang tinggi dari para pelajar di Indonesia. Terbukti, dalam satu tahun, program ini mampu mencatat lebih dari 20 ribu pendaftar di setiap tahunnya, karena menjadi tujuan populer bagi pelajar yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.
BERITA TERKAIT: