Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada wartawan pada Rabu (22/2) waktu setempat.
“Mitra China kami menjelaskan pemikiran mereka tentang akar penyebab krisis Ukraina, serta pendekatan mereka terhadap resolusi politiknya,†kata Zakharova, seperti dikutip dari
RT, Kamis (23/2).
"Tidak ada pembicaraan tentang rencana spesifik apa pun," katanya.
Wang Yi tiba di Moskow pada Selasa, dalam kunjungan pertama ke Rusia oleh seorang pejabat China. Ia bertemu dengan Lavrov pada Rabu dan membahas sejumlah hal.
Wang pertama kali menyebutkan 'proposal perdamaian' di Konferensi Keamanan Munich minggu lalu.
“Kami akan mengedepankan posisi China dalam penyelesaian politik krisis Ukraina,†kata Wang saat itu.
Diplomat senior China itu juga memperingatkan bahwa dirinya tahu bahwa ada beberapa kekuatan yang mungkin tidak menginginkan pembicaraan damai terwujud, tanpa menyebutkan pihak manapun secara khusus.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin juga mengomentari proposal perdamaian pada konferensi pers Senin.
“Masyarakat internasional sepenuhnya menyadari siapa yang menyerukan dialog dan berjuang untuk perdamaian, dan siapa yang mengobarkan api dan mengobarkan konfrontasi,†kata diplomat itu.
Dia kemudian mendorong AS untuk secara serius merenungkan peran yang telah dimainkannya dalam konflik Ukraina sejauh ini.
Pada Selasa, Duta Besar Tiongkok untuk PBB Zhang Jun mengatakan bahwa dokumen tentang pandangan konsisten Tiongkok tentang konflik tersebut akan dirilis dalam beberapa hari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengomentari rencana tersebut selama konferensi pers Selasa, mengatakan bahwa ia memiliki "formula perdamaian" sendiri yang didukung oleh sejumlah besar negara.
Zelensky rupanya merujuk pada apa yang disebut 'rencana perdamaian 10 poin' yang disampaikan olehnya pada KTT G20 pada bulan November.
Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu bahwa Moskow mengantisipasi kunjungan Presiden China Xi Jinping setelah Beijing menyelesaikan agenda domestiknya.
“Kami berasumsi bahwa kami akan mewujudkan rencana kami mengenai pertemuan tatap muka, yang akan memberikan dorongan tambahan untuk hubungan kami,†kata Putin.
BERITA TERKAIT: