Sebuah tim SAR dari Kyrgyzstan menyelamatkan Samir Muhammed Accar (49 tahun) bersama istrinya, Ragda (40 tahun), dan putra mereka yang berusia 12 tahun saat menggali puing-puing gedung apartemen di kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki selatan.
Mereka dikeluarkan pada Sabtu (18/2) sekitar pukul 11.30 waktu setempat, atau 296 jam setelah gempa 7,8 magnitudo mengguncang Turki pada 6 Februari.
Segera setelahnya mereka dibawa oleh ambulans ke rumah sakit. Namun sayangnya putra mereka dinyatakan meninggal.
Dimuat
Anadolu Agency, Samir Muhammed Accar mengaku ia bertahan hidup di bawah puing-puing dengan meminum air kencingnya sendiri.
Provinsi Hatay menjadi salah satu daerah yang paling parah dilanda gempa yang menewaskan sedikitnya 46 ribu orang di Turki dan Suriah.
Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di Turki, meskipun kepala badan tanggap bencana negara itu mengatakan akan berakhir pada Minggu (19/2).
BERITA TERKAIT: