Keputusan itu diumumkan oleh Menteri Pertahanan Austria Claudia Tanner dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa (14/2).
Dalam keterangannya, penolakan Austria merupakan keputusan yang berdaulat dan netralitas militer sangat dijunjung tinggi oleh negara itu.
Pakar hukum internasional Autria, Ralf Yanik, di situs televisi lokal mengatakan negaranya akan terus berperpegang teguh pada netralitas.
“Kami lebih memilih untuk hidup dengan sisa-sisa netralitas ini daripada menguji batas-batas yang dianggap tidak terlalu sempit oleh hukum,†tegasnya, seperti dimuat
The Defense Post.
Selain Austria, Swiss dan Korea Selatan juga memiliki kebijakan netralitas militer yang sama, di mana negara-negara tersebut tidak menempuh cara apa pun untuk membantu atau mengirimkan senjata militer ke negara yang terlibat konflik.
Austria saat ini memiliki satu batalyon tank dengan 48 tank tempur utama Leopard 2.
BERITA TERKAIT: