Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Urusan Penjara, Mohammad Yusuf Mistari kepada
TOLO News pada Minggu (12/2).
Menurut keterangannya, dari 14 ribu narapidana yang ada di Afghanistan, seribu di antaranya merupakan perempuan dan memiliki kasus kriminal atas nama mereka.
Yusuf mengklaim pihaknya telah membebaskan 15 ribu orang dan 3 ribu tahanan lainnya akan segera menyusul.
Beberapa tahanan perempuan di penjara Pul-e-Charkhi meminta Taliban segera menyelidiki kasus mereka dan mengambil keputusan secara transparan.
Mereka ditangkap karena dugaan pembunuhan, perdagangan narkoba, pencurian, dan kejahatan lainnya.
Sejak Taliban berkuasa, diskriminasi terhadap perempuan semakin besar terutama pada banyaknya kebijakan yang membatasi hak mereka mengakses pendidikan dan pekerjaan.
BERITA TERKAIT: