"Tim dari Belanda dan Rumania sudah dalam perjalanan, dengan Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Uni Eropa mengawasi penempatan mereka," kata Komisaris Manajemen Krisis Uni Eropa, Janez Lenarcic di Twitter pada Senin (6/2).
Lenarcic mengatakan Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa telah diaktifkan untuk menanggapi gempa dengan kekekuatan 7,8 magnitudo yang mengguncang Turki bagian selatan pada Senin pagi waktu setempat.
Selain itu, Presiden Prancis Emmanuel Marcon dan Kanselir Jerman Olaf Scholz juga telah menjanjikan bantuan kepada Turki. Sementara Belgia, Polandia, Spanyol, dan Finlandia telah menyatakan kesiapan untuk mengerahkan tim.
Mengutip
CNN, jumlah korban jiwa akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah bertambah menjadi lebih dari 600 orang.
Di Turki, setidaknya 284 orang meninggal dan lebih dari 2.300 lainnya terluka. Sementara sedikitnya 386 orang di Suriah meninggal, termasuk 239 korban berada di Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.
BERITA TERKAIT: