Menurut seorang analis politik Sayed Javad Sijad, kehadiran misi diplomatik asing di Afghanistan sangat penting dan penutupannya akan membuat negara itu semakin dijauhi.
"Penutupan kedutaan suatu negara di negara lain berarti berkurangnya hubungan diplomatik,†ujarnya, seperti dimuat
TOLO News pada Minggu (5/2).
Lebih jauh, seorang mantan diplomat Aziz Maarij sangat menyayangkan jika Afghanistan kehilangan ikatan dengan kekuatan besar Arab Saudi yang mampu menghubungkannya dengan dunia Muslim.
"Memiliki kedutaan atau memiliki hubungan diplomatik dengan Arab Saudi sebagai kekuatan besar Islam memiliki pengaruh yang vital terhadap Taliban di tingkat internasional," jelasnya.
Meski berita penutupan tersebar, tetapi Juru Bicara Taliban mengklaim bahwa pegawai Kedutaan Saudi meninggalkan Kabul untuk tujuan pelatihan dan mereka akan segera kembali.
"Penutupan kedutaan Arab Saudi tidak benar. Diplomat mereka telah diminta untuk pelatihan satu minggu ke Arab Saudi dan akan kembali. Rumor dalam hal ini tidak benar,†katanya.
Taliban memang belum diakui oleh negara mana pun, tetapi diplomat dari China, Rusia, Turki, Pakistan, dan Iran memiliki kehadiran aktif di Kabul.
BERITA TERKAIT: