Serangan pertama terjadi pada Senin (30/1), ketika pemberontak menghentikan minibus berisi 24 penumpang di dekat Linguekoro, sebuah desa di provinsi barat Comoe.
Gubernur Comoe, Kolonel Jean-Charles Some, mengatakan serangan itu menewaskan 15 orang yang sebelumnya sempat diculik ke dalam hutan.
Sementara itu, delapan perempuan dan satu laki-laki dibebaskan dan disuruh berjalan ke Mangodara, 30 kilometer (18 mil) jauhnya dari lokasi penghentian.
Di tempat terpisah, sepuluh petugas polisi, dua anggota pasukan tambahan, dan seorang warga sipil, tewas di Burkina Faso utara akibat serangan teroris di wilayah Falagountou pada hari yang sama.
Serangan itu menandai peningkatan lebih lanjut dari pemberontakan yang melanda Burkina, salah satu negara termiskin dan paling bermasalah di dunia, selama lebih dari tujuh tahun.
Kekerasan kelompok pemberontak yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS itu telah membunuh ribuan orang dan memaksa sekitar lebih dari dua juta orang meninggalkan rumah mereka.
BERITA TERKAIT: