Sebagian besar korban adalah petugas polisi karena masjid tersebut terletak di dalam kompleks yang juga berfungsi sebagai markas polisi kota.
Jurubicara Rumah Sakit Lady Reading Peshawar, Mohammad Asim mengatakan lebih dari selusin orang yang terluka dalam kondisi kritis.
Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) dalam sebuah pernyataan telah mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan tersangka pengebom berdiri di baris pertama masjid, yang meledakkan diri segera setelah shalat dimulai.
Keadaan darurat telah diberlakukan di rumah sakit dengan dokter meminta donor darah.
Dimuat
Anadolu Agency, rekaman video menunjukkan petugas penyelamat membawa yang terluka dan tewas dengan tandu dan memindahkan korban ke ambulans.
Potongan pakaian, topi, sepatu, dan pecahan kaca yang berlumuran darah, serta kayu berserakan di ruang utama masjid, halaman, dan di luar gedung.
Ledakan itu sangat besar sehingga menyebabkan atap masjid runtuh, selain menghancurkan kaca jendela dan pintu bangunan di dekatnya.
Petugas penyelamat khawatir beberapa korban masih bisa terjebak di bawah puing-puing.
Ratusan orang berkumpul di tempat kejadian untuk mencari anggota keluarga mereka yang hilang. Sementara petugas penyelamat berjuang untuk membersihkan puing-puing.
BERITA TERKAIT: