Menurut petugas informasi publik Polisi Hemet Alan Reyes, Huu Can Tran tinggal di The Lakes di Hemet West, California.
Pria 72 tahun yang menembak mati 10 orang di studio tari itu ternyata adalah pengunjung setia tempat tersebut. Bahkan, ia bertemu dengan mantan istrinya di tempat itu, seperti dilaporkan
CNN, Senin (23/1).
Mantan isterinya, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan pertemuan dengan Tran terjadi sekitar dua dekade lalu. Tran memperkenalkan dirinya dan menawarkan untuk memberi latihan menari. Selama pernikahan, Tran tidak pernah melakukan kekerasan padanya.
Sayangnya, hubungan itu tidak bertahan lama. Mereka memutuskan untuk berpisah. Tran mengajukan gugatan cerai pada akhir 2005. Tran adalah seorang imigran dari China, menurut salinan surat nikahnya yang ditunjukkan mantan istrinya.
Beberapa kenalan Tran memberi kesaksian bahwa sekitar tahun 2010-an Tran setiap malam mengunjungi studio tari itu. Namun, Tran sering mengeluh bahwa instruktur di ruang dansa tidak menyukainya dan mengatakan hal-hal buruk tentangnya.
Tran adalah laki-laki penggerutu, mudah tersinggung dan tidak mudah mempercayai orang, sehingga Tran bersikap seperti memusuhi .
Selama menikah, Tran bekerja sebagai sopir truk.
Beberapa teman Tran mengatakan dia tidak melihat Tran selama beberapa tahun, tetapi ada yang menyebut Tran sesekali mendatangi studio itu sebelum penembakan.
Penembakan terjadi pada Sabtu (21/1) sekitar pukul 22:22 saat komunitas besar Asia-Amerika di kota itu sedang merayakan malam Tahun Baru Imlek. Semarak suasana berubah menjadi jerit ketakutan saat terdengar suara tembakan beruntun di tengah studio. Seorang pria Asia bersenjata muncul di studio dengan senjata di tangannya.
Sepuluh orang tewas, lima laki-laki dan lima perempuan. Sepuluh lainnya luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Senjata yang digunakan Tran adalah pistol serbu semi-otomatis yang memiliki magasin berkapasitas besar. Itu adalah senjata semi-otomatis Cobray M11 9mm, menurut penyelidik.
Penembakan massal tersebut memicu perburuan di seluruh wilayah, dengan deskripsi sebuah van putih terlihat meninggalkan lokasi kejadian. Pada Minggu pagi, petugas di Torrance melihat sebuah van putih yang cocok dengan deskripsinya dan mendapati Tran telah tewas dengan luka tembak yang nampaknya ia lakukan sendiri.
Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah penembakan itu merupakan kejahatan rasial, menurut polisi.
Penembakan itu sangat mengejutkan, karena Taman Monterey �" di mana sekitar 65 persen penduduknya adalah keturunan Asia �" adalah kantong yang aman bagi komunitas Asia. Kota itu akhirnya membatalkan hari kedua festival Tahun Baru Imlek, yang biasanya merupakan salah satu liburan paling menggembirakan.
BERITA TERKAIT: