Hal ini diumumkan oleh Perdana Menteri Korsel pada Jumat (30/12), sebagai sebuah langkah antisipasi atas lonjakan kasus Covid-19 yang dikabarkan tengah terjadi di China setelah dicabutnya kebijakan nol-Covid.
Dimuat dalam Digital Journal, Korsel akan mulai memberlakukan pembatasan visa, persyaratan pengujian tes Covid-19, hingga membatasi penerbangan Beijing bagi para pelancong China.
Keputusan tersebut diambil setelah negara-negara lain seperti Italia, Jepang, India, dan Amerika Serikat telah lebih dulu mengumumkan pembatasannya, sebagai bagian dari upaya masing-masing negara untuk menghindari impor varian virus Covid baru dari China.
"Sampai Februari tahun depan, mereka yang masuk (Korea Selatan) dari China akan diminta menjalani tes Covid sebelum dan sesudah kedatangan mereka," kata Perdana Menteri Seoul Han Duck-soo dalam pengumumannya.
Dalam penjelasan Han, pemerintah juga akan membatasi penerbitan visa jangka pendeknya, dan akan mengurangi jumlah penerbangan dari negara tersebut. Ia juga menambahkan bahwa penerbangan dari China hanya diizinkan untuk mendarat di satu bandara di Bandara Internasional Incheon.
Namun, pemerintah Seoul dalam pengumumannya telah mengecualikan pembatasan tersebut bagi para pejabat publik China, diplomat, dan mereka yang memiliki tujuan kemanusiaan dan bisnis yang penting, hingga akhir Januari mendatang.
Keputusan tersebut menurut Han terpaksa diambil oleh pemerintahannya, karena saat ini Korsel dilaporkan sedang memperkuat beberapa langkah anti-epidemi untuk mencegah penyebaran virus di negaranya.
BERITA TERKAIT: