Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan langkah tersebut dipertimbangkan untuk melacak varian baru yang muncul di tengah ledakan kasus Covid-19 di China.
"Kebijakan seperti itu akan menawarkan solusi yang lebih baik untuk melacak virus dan memperlambat masuknya ke Amerika Serikat daripada pembatasan perjalanan baru yang diumumkan minggu ini oleh AS dan negara lain, yang mewajibkan tes Covid negatif wajib bagi pelancong dari China," kata tiga pakar penyakit menular, seperti dikutip
Reuters.
Menurut pakar penyakit menular di University of Minnesota, Dr. Michael Osterholm, pembatasan perjalanan, seperti pengujian wajib, sejauh ini gagal untuk mengekang penyebaran Covid-19 secara signifikan.
"Mereka tampaknya penting dari sudut pandang politik. Saya pikir setiap pemerintah merasa mereka akan dituduh tidak berbuat cukup untuk melindungi warganya jika mereka tidak melakukannya," jelasnya.
Pekan ini, AS memperluas program pengurutan genomik sukarela di bandara, menambahkan Bandara Seattle dan Los Angeles ke dalam program tersebut. Itu membuat jumlah total bandara yang mengumpulkan informasi dari tes positif menjadi tujuh.
Tetapi para ahli mengatakan itu mungkin tidak memberikan ukuran sampel yang berarti.
Solusi yang lebih baik adalah menguji air limbah dari maskapai penerbangan, yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana virus bermutasi, mengingat kurangnya transparansi data di China.
Ledakan kasus Covid-19 di China terjadi setelah otoritas mencabut kebijakan Zero Covid yang diinisiasi oleh Presiden Xi Jinping usai mendapatkan protes besar-besaran dari warga.
BERITA TERKAIT: