Tahun 2023 kemungkinan Uni Eropa akan bergejolak dan harga-harga semakin meninggi, menurut perkiraan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev dalam pesannya di Telegram.
"Semua orang suka membuat prediksi sebelum Tahun Baru. Banyak yang datang dengan hipotesis futuristik, berlomba-lomba menyarankan yang paling tidak terduga atau bahkan tidak masuk akal. Mari kita juga berkontribusi," tulisnya pada Senin (26/12) waktu setempat.
Sambil mengucapkan "tahun baru yang bahagia" kepada Barat, Medvedev menyebut ada banyak masalah yang bakal Barat hadapi. Ia pun memberikan beberapa poin ramalannnya.
Menurutnya, tanpa memberikan detail, harga minyak akan mencapai 150 dolar AS per barel dan gas seharga menjadi 5.000 dolar AS per 1.000 meter kubik.
"Inggris akan kembali ke Uni Eropa, dan kemungkinan akan ada perpecahan dengan Uni Eropa selanjutnya," tulis Medvedev, seperti dikutip dari
TASS.Ia juga meramalkan Polandia dan Hongaria akan merebut wilayah barat bekas Ukraina, Irlandia Utara akan memisahkan diri dari Inggris kemudian bergabung dengan Republik Irlandia, dan mata uang euro serta dolar akan ditolak sebagai mata uang cadangan global.
"Akan ada perang saudara di AS, California dan Texas akan menjadi negara merdeka," lanjutnya.
Yang mengejutkan, Medvedev mengatakan bahwa akan sangat mungkin Elon Musk muncul sebagai calon presiden AS.
Medvedev hanya memberikan poin tanpa mengungkapkan detail dari seluruh dugaan itu.
Terakhir, ia mengucapkan selamat tahun baru kepada "teman-teman Anglo-Saxon" dan sekutu mereka.
BERITA TERKAIT: