Pakar: China Akan Menghadapi Tiga Gelombang Tsunami Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 26 Desember 2022, 07:57 WIB
Pakar: China Akan Menghadapi Tiga Gelombang Tsunami Covid-19
Tes massal Covid-19 di China/Net
rmol news logo Krisis Covid-19 yang dihadapi oleh China tampaknya akan berlangsung cukup lama, dengan jutaan orang diperkirakan terbunuh akibat dari gelombang infeksi yang disebut para pakar sebagai "tsunami".

Kepala Departemen Infeksi di Rumah Sakit Huashan Universitas Fudan, Zhang Wenhong menyebut fasilitas kesehatan China harus bersiap menghadapi gelombang infeksi virus terbesar dalam sejarah.

Pada gelombang pertama ini, pasien akan terkonsentrasi di komunitas dan situasi ini bisa berlangsung dua hingga empat bulan.

Menurut Kepala Ahli Epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou, krisis Covid-19 yang dihadapi oleh China berlangsung dengan satu puncak tiga gelombang.

Gelombang pertama akan dimulai dari pertengahan Desember 2022 hingga pertengahan Januari 2023, terutama di perkotaan dan terus meningkat. Gelombang kedua akan berlangsung dari akhir Januari hingga pertengahan Februari 2023 saat orang berduyun-duyun menjelang Tahun Baru Imlek.

Gelombang ketiga akan berlangsung dari akhir Februari hingga pertengahan Maret ketika orang kembali bekerja setelah Tahun Baru. Ketiga gelombang ini merupakan puncak dari epidemi musim dingin baru, yang akan berlangsung sekitar tiga bulan.

Wu memperkirakan, tingkat infeksi akan menjadi sekitar 10 persen hingga 30 persen dan tingkat kematian akan menjadi sekitar 0,09 persen hingga 0,16 persen. Prediksi ini juga menjadi alarm bagi kelompok berisiko tinggi seperti orang yang rentan, lanjut usia, dan orang dengan penyakit yang mendasarinya.

"Perhatian harus dilakukan untuk mencegah wabah seperti tsunami," ujar Wu.

Lonjakan kasus Covid-19 terjadi setelah otoritas China mencabut kebijakan Zero Covid pada 7 Desember yang telah diterapkan selama tiga tahun.

Sejak itu, infeksi melonjak, rumah sakit kewalahan dengan pasien, obat demam terjual habis, rumah duka kelebihan beban, dan orang-orang panik.

Banyak model epidemiologi menunjukkan bahwa wabah saat ini di China akan sangat besar. Diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan, tergantung pada keadaan sistem perawatan kesehatan China. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA