Begitu disampaikan Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Kwon Hee-seog ketika memberikan sambutan dalam seminar internasional "Korea-ASEAN Solidarity Initiatives: Epicentrum Peace and Prosperity the Indo-Pacific" yang diselenggarakan Korea Center of RMOL di Auditorium Griya Legita, Universitas Pertamina, Jakarta Selatan, Selasa (20/12).
“Sejak itu kerjasama kita berkembang luar biasa... ASEAN merupakan salah satu partner investasi Korea yang saat ini tercatat sebesar 190 miliar dolar AS,†kata Duta Besar Kwon Hee-seog.
Inilah antara lain hal penting yang mendasari kebijakan baru Korea Selatan yang disampaikan Presiden Yoon Suk-yeol dalam ASEAN-Korea Summit di Phnom Penh, Kamboja, bulan November lalu. Kebijakan baru tersebut diberi nama Korea-ASEAN Solidarity Initiatives (KASI).
"Hal itu bertujuan untuk membangun kemitraan yang komprehensif yang strategis. CSP (Comprehensive Strategic Partnership) antara ASEAN dan Korea untuk tahun 2024 yang disambut baik oleh semua pemimpin ASEAN,†sambungnya.
Lanjutnya, kebijakan Korea di masa depan akan mengedepankan perdamaian dan kesejahteraan, demokrasi, hukum dan HAM.
“Kita akan bermain dalam aturan untuk mencegah terjadinya konflik dan berpegang teguh pada resolusi perdamaian," tuturnya.
"Korea berkomitmen memberikan kontribusi untuk membangun kesejahteraan, melalui membuka tatanan ekonomi, dalam strategi Indo-Pasifik dengan tiga prinsip, inklusif, dan keuntungan masa depan,†katanya lagi.
Dia menambahkan, dalam menjaga solidaritas ini, ASEAN merupakan mitra penting dalam strategi Indo-Pasifik.
“Presiden Yoon Suk-yeol menggarisbawahi tentang arti penting memperkuat solidaritas dan kerjasama dengan ASEAN,â€Â pungkasnya.