Pihak berwenang AS mengatakan aliran lahar tetap tertahan di dalam kaldera puncak Mauna Loa, tetapi letusan tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi penduduk terdekat jika kondisinya berubah.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat, letusan terjadi pada pukul 23.45 waktu setempat, sekitar 15 menit setelah letusan di dalam Taman Nasional Gunung Api Hawaii.
"Saat ini, aliran lahar terkandung di dalam area puncak dan tidak mengancam masyarakat di lereng bawah," kata USGS di situsnya, mencatat bahwa penduduk di area tersebut harus meninjau prosedur kesiapsiagaan, seperti dimuat
TRT World.
Namun pada Senin pagi (28/11), USGS menyebut lava tela mengalir di luar kaldera.
Badan itu mengatakan Observatorium Gunung Api Hawaii sedang berkonsultasi dengan personel manajemen darurat dan stafnya akan melakukan pengintaian udara di atas gunung berapi setinggi 13.674 kaki sesegera mungkin.
Pihak berwenang Hawaii mengatakan tidak ada perintah evakuasi yang diberikan, meskipun kawasan puncak dan beberapa jalan di kawasan itu ditutup.
Sebuah webcam USGS di tepi utara puncak Mauna Loa menunjukkan celah letusan panjang yang terang di dalam kawah gunung berapi, kontras dengan kegelapan malam.
Menurut USGS, Mauna Loa telah meletus 33 kali sejak 1843. Letusan terbaru terjadi pada tahun 1984, berlangsung selama 22 hari dan menghasilkan aliran lava yang mencapai sekitar tujuh km dari Hilo, sebuah kota yang saat ini menjadi rumah bagi sekitar 44 ribu orang.
BERITA TERKAIT: