Terlebih sehari setelahnya, Minggu (6/11), untuk pertama kalinya Taliban dengan bangga mengungkap lokasi keberadaan makam pendiri organisasi mereka yakni Mullah Omar, yang telah dirahasiakan demi keamanan selama sembilan tahun.
Melalui gambar-gambar yang beredar di media sosial, terlihat jika nisan Massoud yang baru dipugar itu kembali dinodai dengan dihancurkan dan puing-puingnya berserakan di lantai.
Mantan kepala Dewan Tertinggi untuk Rekonsiliasi Nasional pemerintah, Abdullah Abdullah, sangat marah dengan tindakan vandalime tersebut dan menyebut pelakunya sebagai penjahat yang tidak bertanggung jawab.
Dimuat
ANI News, makam Massoud diketahui dibangun dengan granit dan marmer, menghadap ke Lembah Panjshir yang indah dan dijaga oleh tentara Taliban sejak berkuasa kembali pada Agustus tahun lalu.
Sepanjang tahun kemarin, banyak tersebar video yang memperlihatkan tentara Taliban yang menari dan menginjak-injak makam Ahmad Shah Massoud.
Menanggapi kemarahan dan protes publik, Taliban mengklaim telah merestrukturisasi makam Massoud, tetapi laporan terbaru menunjukkan bahwa makam itu sekali lagi dirusak.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan pasukan Taliban tidak bertanggung jawab atas penghancuran batu nisan Ahmad Shah Massoud.
"Tidak ada yang berhak menghina orang mati. Sebelumnya kami telah menghukum mereka yang melakukan tindakan seperti itu. Ini akan diselidiki juga dan tindakan yang diperlukan akan diambil," tegasnya.
Kepala informasi dan budaya provinsi Panjshir, Nasrullah Malakzada menunjukkan sebuh video yang memperlihatkan jika makam Massoud baik-baik saja.
Namun saat diminta wartawan untuk mengunjungi kuburan itu secara langsung, Malakzada menolaknya.
Ahmad Shah Massoud adalah salah satu pemimpin utama perlawanan anti-Soviet Afghanistan pada 1980-an dan dibunuh pada 9 September 2001, atas perintah Taliban dan Al-Qaeda.
Ketika Taliban mengambil Kabul pada tahun 1996, Presiden Burhanuddin Rabbani dan Menteri Pertahanan Ahmad Shah Massoud dan sekutu mereka mundur ke Afghanistan utara.
Mereka membangun front persatuan pasukan anti-Taliban di Lembah Panjshir dan melancarkan perlawanan.
Setelah 20 tahun, Taliban merebut kembali Kabul hampir seluruh Afghanistan kecuali Panjshir.
Taliban yang telah menguasai seluruh Afghanistan, namun hingga kini masih harus menghadapi perlawanan keras dari provinsi Panjshir.
BERITA TERKAIT: