Sebagai upaya preventif yang bisa dilakukan saat ini, kepala operasi angkatan laut AS, Laksamana Michael Gilday meminta Washington untuk mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi skenario terburuk dari Beijing.
"Bukan hanya apa yang dikatakan Presiden China, tetapi bagaimana mereka berperilaku dan apa yang mereka lakukan. Xi Jinping mungkin jauh lebih siap dari yang diperkirakan sebelumnya untuk merebut Taiwan," kata Gilday seperti dimuat
The Defense Post pada Kamis (20/10).
Bukan tanpa alasan, imbauan Gilday untuk AS merupakan hasil pertimbangan dan kekhawatiran yang merujuk pada janji Xi untuk menguasai Taiwan pada 2027 mendatang.
"Apa yang telah kita lihat selama 20 tahun terakhir adalah bahwa mereka telah memenuhi setiap janji yang telah mereka buat lebih awal dari yang mereka katakan akan mereka tepati," jelasnya.
"Jadi ketika kita berbicara tentang target 2027 dalam pikiran saya, itu pasti dimulai 2022 atau berpotensi juga di tahun 2023,†tambah Gilday.
Taiwan memang bukan sekutu perjanjian AS, tetapi negara itu terikat untuk hukum untuk terus menjual senjata pertahanan ke Taipei agar dapat melindungi diri dari tindakan agresif Beijing.
Sikap Beijing yang telah lama menginginkan penyatuan Taiwan secara damai kian berubah ke arah tindakan keras sejak Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengunjungi negara kepulauan tersebut beberapa bulan yang lalu.
BERITA TERKAIT: