Protes Kematian Pemimpin Kashmir dalam Tahanan, Pakistan Panggil Diplomat India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 12 Oktober 2022, 12:43 WIB
Protes Kematian Pemimpin Kashmir dalam Tahanan, Pakistan Panggil Diplomat India
ilustrasi/Net
rmol news logo Pemerintah Pakistan memanggil kuasa usaha India di Islamabad pada Rabu (12/10) menyusul kematian Altaf Ahmed Shah, seorang pemimpin pro-kebebasan terkemuka dari Kashmir.

Selain menyatakan protes keras, pemanggilan tersebut dilakukan untuk menuntut dilakukannya penyelidikan atas dugaan penahanan tidak manusiawi Shah.

Pemimpin Kashmir, yang telah dipenjara selama lima tahun terakhir oleh otoritas India, meninggal awal pekan ini, hanya beberapa hari setelah didiagnosis menderita kanker ginjal stadium akhir yang telah menyebar ke bagian lain tubuhnya.

"Sangat disesalkan bahwa terlepas dari ekspresi keprihatinan serius Pakistan atas kesehatan Altaf Ahmed Shah yang memburuk secara tajam, serta surat putrinya yang ditujukan kepada Perdana Menteri India yang memberitahukan kepadanya tentang kondisi kesehatan Shah yang genting, pemerintah India tetap sama sekali tidak peduli," tulis kementerian dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP.

Islamabad juga menuntut agar jenazahnya segera dikembalikan ke keluarganya sehingga almarhum dapat dimakamkan dengan baik sesuai dengan keinginan mereka.

New Delhi, tambah pernyataan itu, tidak hanya gagal memberikan perawatan medis yang memuaskan kepada Shah, yang menderita kanker ginjal, tetapi juga menyebabkan penundaan yang berlebihan dalam rawat inap dan tes diagnostik penting.

"Yang lebih menyayat hati adalah kenyataan bahwa pihak berwenang India tetap bersikeras menolak akses keluarga Shah untuk bertemu dengannya sementara dengan sengaja menunda sidang pengadilan atas permohonan jaminannya dengan alasan kemanusiaan," katanya.

"Shah menjadi korban dan dihukum karena dia adalah menantu dari pemimpin pro-kebebasan yang dihormati Syed Ali Geelani dan perwakilan sejati rakyat Kashmir," lanjut kementerian.

Setidaknya, empat tahanan politik Kashmir telah meninggal dalam tahanan di tahanan India sejak 2019, kementerian mencatat dalam pernyataan itu.

Pernyataan itu mengklaim bahwa setidaknya empat tahanan politik Kashmir telah meninggal dalam tahanan India sejak 2019. rmol news logo article

EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA