Penemuan monolit di kedalam 39 meter di Laut Sisilia pada tahun 2015 itu menjadi tonggak sejarah baru karena dapat memperluas pengetahuan tentang peradaban pertama di Mediterania, dengan teknologi dan perkembangannya.
Sebuah studi mengenai penemuan itu diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science: Reports, seperti dikutip dari
Arkeogy News pada Minggu (4/9).
Memiliki berat 15 ton, monolit tersebut memiliki struktur yang cukup canggih. Dibutuhkan sistem pemotongan hingga ekstraksi dan pemasangan dengan keterampilan dan teknik tertentu untuk membuatnya.
“Keyakinan bahwa nenek moyang kita tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang diperlukan untuk mengeksploitasi sumber daya laut atau melakukan pelayaran laut harus semakin ditinggalkan,†begitu kata studi tersebut.
Temuan arkeologi yang terendam ini secara definitif mampu membongkar gagasan primitivisme teknologi manusia zaman dahulu, yang biasanya hanya dikaitkan dengan pemukim pesisir, pemburu, dan pengumpul.
Kendati begitu, siapa yang membangun monolit dengan struktur batu canggih tersebut?
Para peneliti mengatakan, keberadaan monolit tersebut membuat para akademisi meninjau kembali tentang bagaimana para pemburu di masa lampau melakukan kegiatan mereka.
Semua informasi ini menunjukkan bahwa peradaban prasejarah dahulu tidak hanya makmur, tetapi jauh lebih maju daripada yang kita yakini. Alhasil, penemuan ini bisa mengubah sejarah wilayah sepenuhnya.
BERITA TERKAIT: