Selama konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu (17/8), Presiden Aleksandar Vucic menegaskan bahwa Serbia tidak akan menjadi tuan rumah pangkalan militer asing.
Ditanya tentang laporan bahwa Rusia baru-baru ini menawarkan untuk mendirikan pangkalan militer di Serbia, Vucic mengatakan dia menentang gagasan itu.
"Serbia tidak membutuhkan pangkalan militer siapa pun," tegasnya, seraya menambahkan bahwa negaranya akan mempertahankan netralitas dan hubungannya dengan Rusia dan China, serta AS dan Uni Eropa, seperti dikutip dari RT, Kamis (18/8).
“Serbia ingin menjaga perdamaian. Kami ingin menjaga populasi kami, negara kami dan langit kami, dan ini adalah bagaimana kami akan bertindak di masa depan," katanya.
Pernyataan Vucic datang tak lama setelah beberapa media Serbia melaporkan bahwa Duta Besar Rusia Alexander Botsan-Kharchenko telah melontarkan gagasan tentang pangkalan militer Rusia di Serbia.
Selama pertemuan dengan Stoltenberg Vucic menolak gagasan bahwa Beograd sedang bersiap untuk menyerbu Kosovo.
"Selama 180 hari kami telah mendengar tentang kemungkinan Serbia dan keinginan Serbia untuk menyerang beberapa entitas, baik beberapa negara di kawasan itu, dan itu akan terjadi lima bulan yang lalu, empat bulan yang lalu, tiga bulan yang lalu, dua bulan yang lalu sekarang, dan itu tidak terjadi sejauh ini, yang berarti bahwa mereka sebenarnya berbohong tentang hal itu," ujarnya.
Vucic dijadwalkan bertemu dengan pemimpin Kosovo Albin Kurti pada hari Kamis.
Dia tidak mengharapkan kelanjutan dialog yang dimediasi UE dengan provinsi yang memisahkan diri itu mudah, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa kedua pihak tidak setuju pada hampir semua hal.
Namun, dia bersikeras Beograd ingin di atas segalanya untuk menghindari segala kemungkinan eskalasi atau konflik.
BERITA TERKAIT: