Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan dalam sebuah tweet pada Jumat (22/7), bahwa Polandia dan Korsel akan menandatangani kontrak pada pekan depan.
"Dengan kontrak ini, kami akan secara signifikan meningkatkan keamanan Polandia dan kekuatan Angkatan Darat Polandia," kata Blaszczak dalam tweetnya, seeprti dikutip dari AFP, Sabtu (23/7).
Ia berharap Korsel dapat melakukan pengiriman segera peralatan yang dipesannya.
"Pengiriman cepat dan pengembangan industri adalah kuncinya! Kami
mendamaikan kepentingan tentara dan industri senjata yang seringkali
berbeda," katanya.
Perjanjian tersebut mencakup 48 jet tempur ringan FA-50, 180 tank K2 "Black Panther" dan sejumlah howitzer K9.
"Howitzer dan tank pertama dijadwalkan tiba pada akhir 2022 sementara pesawat diharapkan akan dikirim tahun depan, kata Blaszczak.
Polandia, yang terletak berbatasan dengan Ukraina, banyak mengirimkan bantuan persenjataan untuk Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu. Namun, Warsawa juga merasa perlu untuk menopang menopang pertahanannya ketika serangan Rusia ke perbatasan Ukraina semakin intensif.
"Kami menyadari tantangan Polandia yang ditimbulkan oleh perang di Ukraina dan kebijakan agresif (Presiden Rusia Vladimir) Putin," kata Blaszczak, menambahkan bahwa pemerintah terus memperkuat tentara Polandia sebanyak mungkin.
"Kami mendukung Ukraina karena ia berjuang untuk kami, tetapi kami juga harus memperkuat kemampuan pertahanan kami sendiri," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: