Atasi Kekurangan Amunisi, Australia Kirim Lebih Banyak Bantuan Militer ke Ukraina

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 20 Juni 2022, 11:07 WIB
Atasi Kekurangan Amunisi, Australia Kirim Lebih Banyak Bantuan Militer ke Ukraina
pengangkut personel lapis baja M113AS4 Australia/Net
rmol news logo Australia terus meningkatkan dukungan militernya terhadap Ukraina. Pasokan senjata semakin ditingkatkan demi mengatasi kekurangan peralatan tempur yang dialami Ukraina sejak terjadi perang dengan Rusia dimulai akhir Februari lalu.

Di antara yang sudah dikirim adalah empat pertama dari total 14 pengangkut personel lapis baja M113AS4 Australia. Itu dimuat ke pesawat kargo Ukraina minggu lalu dan diterbangkan ke Ukraina, sebagai bagian dari paket bantuan militer bernilai 285 juta dolar Australia (sekitar 2,9 triliun rupiah).

Sejumlah kendaraan tempur bantuan Australia yang sudah digunakan dalam pertempuran adalah Bushmaster Australia, senjata anti-armor, sistem udara tak berawak dan amunisi.

“Kami melangkah lebih jauh, tetapi kami harus melakukannya karena masalah yang dipertaruhkan di Ukraina berlaku di mana-mana,” kata Menteri Pertahanan Richard Marles, seperti dikutip dari 9News, Senin (20/6).

"Sangat penting bahwa dunia berdiri dalam solidaritas untuk mendukung Ukraina dan melawan agresi Rusia yang mengerikan yang telah kita lihat," katanya.

Bantuan tambahan tersebut disambut hangat oleh Duta Besar Ukraina untuk Australia Vasyl Myroshnychenko, yang mengatakan bahwa aset yang dikirim sejauh ini memainkan peran penting dalam upaya perang.

"Satu-satunya masalah sekarang adalah kami membutuhkan lebih dari itu karena setiap hari kami melihat 100 tentara Ukraina tewas, 400 terluka," kata Myroshnychenko.

"Ini brutal dan sangat berdarah. Untuk setiap peluru Ukraina, kami mendapatkan 10 peluru Rusia dan kami kehabisan amunisi," ujarnya.

Dengan konflik yang belum berakhir, Menteri Pertahanan menegaskan Australia akan terus memainkan perannya selama perang berkecamuk.

Sementara itu Perdana Menteri Anthony Albanese belum mengkonfirmasi apakah dia akan menerima undangan untuk mengunjungi Ukraina akhir bulan mendatang, ketika dia menghadiri pertemuan puncak NATO di Madrid. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA