Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (2/5) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengamati langkah-langkah baru anti-Rusia yang diluncurkan UE. Mengatakan bahwa paket sanksi keenam terhadap Rusia akan memiliki efek merusak diri sendiri bagi Uni Eropa.
“Jelas, komponen utama dari paket pembatasan sepihak anti-Rusia berikutnya, yang disepakati di bawah slogan memerangi ketergantungan pada Rusia, akan memiliki efek merusak diri sendiri bagi Uni Eropa," kata Kementerian seperti dikutip dari
TASS. "Tidak heran Brussel butuh hampir sebulan untuk memaksa anggota negara-negara untuk menyetujui langkah-langkah tersebut," tambahnya.
Kementerian Luar Negeri menekankan, penolakan sebagian minyak Rusia, serta larangan asuransi kapal dagang Rusia, akan memicu kenaikan harga lebih lanjut, mengacaukan pasar energi dan mengganggu rantai pasokan.
Hambatan berikutnya dalam hal barang-barang Rusia khususnya akan mempengaruhi pasokan produk pertanian.
"Pada akhirnya, tindakan (sanksi) seperti itu akan mencapai hasil yang berlawanan, yang merusak ekonomi dan ketahanan energi UE sendiri. Brussel katanya berupaya mencegah krisis pangan, tetapi sanksi yang diluncurkan justru akan mempercepatnya," lanjut Kementerian.
Sementara Uni Eropa berbondong-bondong meluncurkan pembatasannya, Moskow tetap menjadi mitra dagang yang dapat diandalkan di arena internasional.
Kementerian juga menyinggung hasil KTT Luar Biasa UE di Brussel pada 30-31 Mei 2022 yang disebutnya menjadi bukti lain degenerasi asosiasi.
BERITA TERKAIT: