Menteri Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina, Nikolay Solsky, mengatakan dalam pernyataannya, Selasa (31/5) bahwa sekitar 1,5 juta ton biji-bijian diblokir di pelabuhan Ukraina.
"Secara keseluruhan, sekitar 20 juta ton gabah dari panen sebelumnya, belum dibawa keluar dari Ukraina karena terkendala pendistribusian. Sementara, panen baru akan jatuh tempo dalam sebulan," katanya, seperti dikutip dari
TASS.
Ekspor biji-bijian saat ini sedang berlangsung melalui perbatasan barat negara itu dan sedang diupayakan bersama dengan negara-negara Barat.
“Logistik ekspor meningkat setiap bulan, tetapi masih belum mencukupi. Itu sebabnya membuka blokir pelabuhan adalah prioritas tanpa syarat kami,†kata Solsky, merujuk pada tindakan Rusia yang memblokir pelabuhan Ukraina semenjak invasi 24 Februari lalu.
Presiden Serikat Gandum Rusia Arkady Zlochevsky mengatakan pada pertengahan Mei bahwa, menurut laporan dari Ukraina, negara tersebut memiliki sekitar 20 juta ton biji-bijian untuk diekspor. Pengangkutannya melalui laut akan memakan waktu tiga bulan, tetapi pengiriman darat akan memakan waktu lebih lama.
Gandum dibawa dengan kereta api ke Rumania, Bulgaria dan Austria, dan kemudian diteruskan ke konsumen di negara bagian lain. Sebelumnya, kepala departemen Jerman Program Pangan Dunia PBB, Martin Frick, mengatakan bahwa hampir 4,5 juta ton biji-bijian disimpan di pelabuhan Ukraina menunggu transportasi.
BERITA TERKAIT: